Pendidikan dikatakan berkualitas apabila terjadi
penyelenggaraan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan melibatkan semua
komponen-komponen pendidikan seperti mencakup tujuan pembelajaran, guru,
peserta didik, bahan pembelajaran, metode pembelajaran, alat, dan sumber
pembelajaran.
Sedangkan guru mempunyai peran dan fungsi yang sangat
penting dalam pembelajaran, oleh karena itu guru harus selalu meningkatkan
peranan dan kompetensinya dalam mengelola komponen-komponen pembelajaran.
Keberhasilan dari proses pendidikan di sekolah dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya prestasi belajar siswa. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor
yang berasal dari luar atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari dalam
diri siswa berupa kemampuan, motivasi belajar, kebiasaan belajar, faktor fisik
dan psikis. Faktor yang datang dari luar yaitu sesuatu yang mempengaruhi hasil
belajar siswa di sekolah yaitu kualitas pembelajaran (Sudjana, 2005: 39).
Pembelajaran di sekolah guru hendaknya memilih dan menggunakan model, strategi,
metode, pendekatan, dan teknik yang melibatkan siswa aktif dalam belajaralah
satu tugas guru yaitu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, dalam tugas
ini guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknik
mengajar, menyajikan pelajaran dengan metode yang menarik, yang mampu mengajak
siswa untuk belajar secara aktif (Sudjana, 2005: 15). Media diperlukan dalam
proses pembelajaran karena mempunyai kemampuan atau kompetensi yang dapat dimanfaatkan.
Media yang efektif adalah media yang mampu mengkomunikasikan sesuatu yang ingin
disampaikan oleh pemberi pesan kepada penerima pesan. Jadi proses penerimaan
pesan sangat dipengaruhi oleh media. Keberhasilan dari pembelajaran sangat
ditentukan oleh pemilihan metode belajar yang ditentukan oleh guru. Sebab
dengan penyajian pembelajaran secara menarik akan dapat membangkitkan motivasi
belajar siswa, sebaliknya jika pembelajaran itu disajikan dengan cara yang
kurang menarik, membuat motivasi siswa rendah. Untuk menciptakan pembelajaran
yang menarik, upaya yang harus dilakukan guru adalah memilih model pembelajaran
yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran. Dengan model pembelajaran yang
tepat diharapkan akan meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar sehingga hasil
belajarpun dapat ditingkatkan. Salah satu model pembelajaran yang dapat
meningkatkan aktivitas siswa adalah pembelajaran kooperatif (Cooperative
Learning). Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi
pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai
tujuan bersama (Trianto, 2007: 42). Media yang digunakan berupa kartu
pembelajaran dengan permainan Kwarted.
Langkah langkah Pembelajara Sistem Suspensi
menggunakan kartu kwarted adalah sebagai berikut :
·
Buatlah kuartet yang dirancang oleh kita, tetapi
dibuat oleh anak-anak
·
Tiap anak membuat 5 kartu / 5 keping
·
Kartu sudah diberi Judul, dan nama tokoh
·
Satu paket kwartet terdiri dari 5 judul dan itu
berarti terdapat 5X 4 sub judul = 20 kartu
·
Jika setiap anak membuat 5 keping kartu, maka setelah
jadi, satu perangkat kwartet ini dapat dimainkan oleh 4 anak per kelompoknya.
·
Alternatif lain, kita membuat kartu keterangan
kwartet, yang berisi informasi mengenai tiap tokoh kwartet, dimana keterangan
ini tidak perlu di cetak di kartu kwartet, melainkan dicetak di KARTU
KETERANGAN KWARTET
·
KARTU KETERANGAN KWARTET tersebut juga dibuat 5 lembar
sesuai 5 materi sistem suspensi
·
Jadi kwartet ini hanya berisi nama-nama komponen
(perhatikan pada draft, hanya yang dicetak tebal saja),
·
Pemenang dari putaran pertama berhak membaca detail
keterangan dari tiap tokoh, misalnya, pemenang putaran pertama Adi, maka Adi
membaca lebih lengkap lembar keterangan dengan Komponen sistem suspensi. Main lagi,
pada putaran kedua, pemenangnya berhak membaca lembar tipe tipe sistem
suspensi.
·
Kwartet ini sudah mengandung isi tujuan dari session
ini
·
Guru menjelaskan aturan main dalam permainan kwartet
§ Tiap kelompok
terdiri dari 4 orang
§ Kartu diacak/
dikocok
§ Kartu dibagi
secara urut duduk, tiap orang mendapat 4 kartu, sisa kartu ditaruh ditengah
sebagai kartu ambil ( minuman)
§ Tugas setiap
pemain adalah mengumpulkan satu seri/ satu paket dari judul yang sama, semakin
banyak paket yang dikumpulkannya semakin besar kemungkinan untuk menang.
§ Tulisan
bercetak merah adalah NAMA dari kartu itu. Tulisan merah itu jangan dibaca,
karna itu adalah milikmu, jangan sampai temanmu tahu kalau kamu memiliki kartu
itu, selalu baca tulisan bercetak hitam saja.
§ Setiap pemain
boleh meminta kartu pada lawan, dengan membaca JUDUL dan sub judul yang
tidak dicetak merah (karna yang dicetak merah itu adalah nama kartu itu)
§ Kalau temanmu
tidak memiliki kartu yang kamu minta, kini kamu boleh mengambil minuman.
§ Jika seorang
pemain telah berhasil mendapat kartu dari temannya, dia berhak meminta lagi.
§ Pemain yang
gagal mendapat kartu yang dimintanya, boleh mengambil kartu ambil ( minum),
§ Jika minuman
habis, setiap kegagalan mendapat kartu dari teman, langsung ganti pemain, tidak
bisa minum lagi
§ Sesudah
lengkap satu seri (4 kartu) dengan judul yang sama, maka seri tersebut menjadi
milikmu
§ Karna ada 5
seri, setelah selesai permainan maka akan terlihat dari 4 pemain tersebut siapa
yang mendapatkan lebih dari satu paket, pastilah dia menang.
§ Siapa yang
dapat seri terbanyak dia menang.
BERMAIN KWARTET
·
Setelah kwartet selesai dibuat, kini waktunya
dimainkan bersama,
·
Permainan Kwartet 1 jam
·
Permainan kwartet langsung diadakan di ruang utama,
secara duduk melingkar berkelompok, sehingga tidak perlu di lokasi yang
jauh-jauh, sehingga tidak memakan waktu untuk panggil-memanggil
·
Setelah permainan selesai dalam batas waktu, kini
tinggal disimpulkan oleh pembicara di kelas masing-masing (pembicara kelas
kecil/besar), dalam waktu 30 menit
Tugas guru pendamping:
·
Mendampingi anak-anak membuat kwartet ataupun
mewarnai, memancing imajinasi mereka, menjelaskan setting cerita yang
sebenarnya, mengajak mereka melihat bagian Alkitab terkait, apabila mereka
mengalami kebingungan. Ataupun untuk kelas kecil, guru boleh membawa
contoh-contoh gambar terkait yang sudah ada, hanya untuk memancing ide kreatif
mereka
·
Menyediakan semua alat gambar dan pewarnaan
·
Menunjuk juri hasil gambar kwartet untuk diumumkan
pemenangnya pada session berikutnya
·
Hadiah untuk para pemenang perlu dipersiapkan
·
Membantu pengelompokan 4 anak per kelompok
·
Timer dengan peluit, dengan kode morse (start membuat
kwartet, ending, start bermain kwartet, ending, start kesimpulan, ending)
0 komentar:
Posting Komentar