KONSTRUKSI SUSPENSI AKSEL RIGID
Suspensi aksel rigid adalah suspensi yang mempunyai sikap paling mempengaruhi sikap roda kiri atau kanan serta badan mobil apabila salah satu roda memegas
Aksel rigid depan
Suspensi aksel rigid depan umumnya dipakai pada truk dan bus. Oleh karena sifat penting dari suspensi ini adalah konstruksinya dibuat kokoh agar dapat menahan beban berat.
Macam – macam konstruksi
Bahan aksel rigid umumnya dibuat dari baja yang diperkuat dengan proses perlakuan panas (temper)
Hal penting!
Yang menjadi perhatian penting bagi seorang mekanik adalah tidak boleh memanaskan aksel sampai temperatur tertentu yang menyebabkan struktur bahan berubah, sehingga kekuatanaksel menjadi berkurang.
Aksel Canggah
Aksel dibuat menyerupai canggah yang dihubungkan King Pin dengan spindel.
Aksel semacam ini sering digunakan pada mobil berat (truk dan bus) serta mobil jeep.
Aksel kepalan tinju
Aksel dibuat menyerupai kepalan tinju yang dihubungkan King-Pin dan Spindel. Aksel semacam ini sering digunakan pada mobil berat (truk dan bus) Aksel dibuat dari baja profil I
Keuntungan dan kerugian
Keuntungan
- Aksel kuat dan stabil, konstruksi sederhana
- Perubahan jarak roda dan comber sedikit saat penegasan.
Kerugian
- Memerlukan ruang yang lebih luas diatas roda saat terjadi pemegasan
- Masa yang tidak berpegas lebih berat sehingga kendaraan menjadi tidak nyaman
- Pada permukaan jalan yang tidak rata, kontak permukaan ban yang terhadap jalan tidak baik, karena roda kiri dan kanan memegas bersama – sama (saling mempengaruhi)
Aksel rigid belakang
Aksel (suspensi) rigid belakang pada mobil umumnya memakai pegas daun dan pegas koil
Aksel rigid belakang berpegas daun
Pegas daun yang dipakai pada suspensi ini adalah pegas daun yang berlapis yang dibentuk setengah elips. Lapisan pegas berbentuk elips berfungsi agar pemegasan terjadi bertahap sesuai berat/beban mobil dan gaya yang ditimbulkan oleh roda.
Tiga gaya (gaya samping, memanjang, tegak) harus dapat ditahan dengan lembut oleh sistem suspensi dan kelengkapannya. Tiga gaya tersebut timbul ketika pengereman, reaksi penggerak dan pemegasan.
Penahan Gaya Memanjang
Gaya memanjang Fb, terjadi ketika pengereman dan reaksi penggerak. Gaya Fb harus dapat ditahan oleh Fb’ Gaya Fb’ adalah gaya reaksi yang timbul dari pegas daun.
Kesimpulan :
Aksel rigid berpegas daun tidak memerlukan lengan memanjang
Penahan gaya samping
Pegas diikat kuat oleh dua buah kelem “U” pada aksel sehingga tidak bisa bergeser ke samping ketika terjadi gaya samping Fs.
Gaya samping terjadi ketika mobil berbelok dan memegas
Kesimpulan:
Aksel rigid berpegas daun tidak perlu lengan melintang
Gaya reaksi penggerak dan pengereman. Bila aksel mendapat gaya pengereman dan reaksi penggerak, aksel akan terpuntir dan menekuk pegas sehingga berbentuk huruf “S”, bagian ini mudah patah.
Kesimpulan
Pada pegas daun perlu penggantung ayun, untuk menghindari patah.
Aksel rigid belakang berpegas koil
Konstruksi aksel rigid dengan pegas koil lebih rumit karena harus dilengkapi dengan lengan melintang (batang panhard) dan lengan memanjang, tetapi pemegasan lebih nyaman dan suspensi menjadi lebih ringan.
Penahan gaya memanjang
Pegas koil tidak dapat menahan gaya horisontal arah memanjang yang menyebabkan kedudukan pegas berubah-ubah. Untuk itu tugas ini dipikul oleh lengan memanjang.
Contoh:
Pada saat terjadi pengereman, pada aksel terjadi puntiran dan pergeseran arah memanjang. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dua jenis lengan yaitu lengan memanjang bawah dan atas ( lengan torsi).
Penahan gaya melintang
Penahan gaya melintang dengan batang Panhard
Salah satu ujungnya dipasang pada aksel ujung yang lain dipasang pada rangka/bodi
Syarat batang Panhard
Batang panhard harus dibuat sepanjang mungkin, untuk menghindari geseran arah ke samping (sifat jalan yang tidak aman)
Penahan gaya melintang diagonal
Lengan diagonal dipasang horisontal membentuk sudut (diagonal). Lengan ini sangat efektif mengurangi gerak horisontal (melintang dan memanjang) dari aksel saat terjadi gaya pengereman, gaya penggerak, saat belok dan saat pemegasan.
Lengan diagonal ini lebih baik untuk mengatasi gaya (pergeseran) aksel ke arah horisontal dibandingkan dengan lengan Panhard. Tetapi lengan ini hanya dapat dipakai pada aksel belakang tanpa penggerak.
Aksel Rigid De-Dion
Kedua Roda dihubungkan tetap melalui aksel pipa arah melintang. Rumah differensial dipasang langsung pada bodi, dengan demikian massa tak berpegas menjadi ringan. Poros aksel dihubungkan oleh dua arah penghubung universal (unKiversal joint) yang memungkinkan dapat bergerak aksial.
mungkin kalau bisa tuliskan brita2 tentang otomotif agar anak anak otomotif lebih mengetahui dunia otomotif yg sebenarnya..
BalasHapusmungkin jg tentang profil sebuah perusahaan2 yg nantinya akan diminati oleh para siswa
BalasHapusmaterinya bagus bu
BalasHapus